Pemerintah menjamin program vaksin gotong royong atau vaksin mandiri untuk melawan COVID-19 tidak akan mengurangi hak para penerima vaksin gratis. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan program vaksin gotong royong justru membantu pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi COVID-19 untuk mencapai target kekebalan kelompok.
Menurut Menteri Budi, vaksinasi COVID-19 harus terus dipercepat. Ia khawatir, kekebalan penerima vaksin hilang ketika pandemi belum berakhir, dan kekebalan kelompok belum tercapai. Kementerian Kesehatan menetapkan empat panduan terkait vaksin gotong royong alias vaksin mandiri. Diantaranya, tidak menghilangkan hak seluruh rakyat untuk mendapatkan vaksin gratis. Selain itu, vaksin mandiri tidak boleh menimbulkan persepsi publik bahwa orang mampu bisa mendapat vaksin lebih cepat dari yang tidak mampu. Panduan berikutnya adalah vaksinasi mandiri bukan program mencari keuntungan bisnis. Pemerintah merencanakan, vaksinasi mandiri mulai dilakukan Maret nanti.
Namun rencana ini tak luput dari adanya penolakan. Inisiator 'Lapor Covid-19' Irma Handayani mengatakan, vaksinasi mandiri tidak akan mempercepat tercapainya kekebalan kelompok kalau yang divaksin bukan kelompok prioritas. Di masa darurat seperti saat ini, kelompok masyarakat rentan yang seharusnya divaksin lebih dulu.
Kita akan cari tahu soal hal ini bersama dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Inisiator 'Lapor Covid-19' Irma Handayani, Ketua Kelompok Kerja Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan, dan Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) dokter Marius Widjajarta.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id