Selamat Tahun Baru China!
Kalau jalan-jalan ke mall, pusat-pusat kota, sudah banyak yaa lampion-lampion khas Tiongkok dan ornamen-ornamen khas Imlek. Di pasar-pasar juga sudah banyak makanan-makanan khasnya nih, seperti kue keranjang.
Layaknya makna kue keranjang, semoga tahun ini kehidupan makin manis dan beruntung sepanjang masa yaa...
Sayangnya nih, kemanisan kue keranjang gak sejalan dengan laju penyebaran Covid-19 yang tengah meningkat di Indonesia saat ini. Apa lagi kalau bukan variant of concern, yaitu Omicron. Bahkan dia sudah berkembang biak, jadi varian BA.2 atau Omicron Siluman yang lebih sulit terdeteksi dan gampang nular jika kita tidak ketat memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas nih.
Nah, berbicara menghindari kerumunan dan mobilitas di saat hari raya pasti dirasa sulit, ya. Rasanya pasti kepingin banget kumpul-kumpul bareng keluarga apalagi mudik.
Namun, sejalan dengan perkembangan kasus Covid-19 varian Omicron, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta umat Konghucu dan masyarakat Tionghoa tidak melakukan perjalanan luar kota atau mudik. Masyarakat Tionghoa diharuskan menjalankan protokol kesehatan (prokes) saat merayakan Tahun Baru Imlek. Sebagai panduan prokes pada perayaan Imlek, Menag Yaqut telah meneken Surat Edaran Nomor SE 02 Tahun 2022.
Menurut Menag, prokes secara ketat harus dilakukan dalam setiap penyelenggaraan, baik Persembahyangan Er Shi Sheng An (Hari Persaudaraan), Persembahyangan Chu Xi (Akhir Tahun) dan persembahyangan lainnya. Berdasarkan Surat Erdaran tersebut, Imlek dapat dilakukan secara terbatas, maksimal 10% (sesuai level PPKM daerah) dari kapasitas tempat perayaan.
**Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id