Baru-baru ini, sekelompok relawan yang menamakan diri Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES), mendeklarasikan dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi capres pada Pilpres 2024. Di hari yang sama, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Bandung, Jawa Barat menyatakan sikap mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024.
Sebelum muncul dua gerakan tersebut, relawan Generasi Muda Pejuang Nusantara atau Gema Puan telah mendeklarasikan dukungan kepada Puan Maharani untuk maju sebagai bakal capres 2024. Dan sebulan lalu, puluhan milenial di Jawa Timur menggelar deklarasi dukungan kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dengan nama “Gerdu Muhaimin”.
Sementara itu, hasil survei Litbang Kompas yang dirilis awal pekan lalu menunjukkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempel ketat elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Sebelumnya, elektabilitas Prabowo selalu teratas, tapi Oktober lalu, Ganjar berhasil menempel ketat dengan angka sama yaitu 13,9 persen.
Sedangkan menurut hasil survei Poltracking Indonesia tentang Capres 2024 dua hari lalu, mencatat elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi teratas dengan angka 22,9 persen dalam simulasi 15 nama. Di posisi berikutnya, menyusul nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan elektabilitas 20 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 13,5 persen.
Lantas, apa saja yang diharap dari tokoh-tokoh yang nantinya maju ke pilpres 2024 nanti? Apakah bakal ada pertarungan media sosial nanti? Kita akan cari tahu lebih lanjut bersama dengan Alwan Ola Riantoby Dewan Pengarah Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) sekaligus Direktur Kata Rakyat. Simak juga pernyataan dari Direktur Riset SMRC Deni Irvani dan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id