Badan Pusat Statistik (BPS) memperingatkan kemungkinan naiknya angka inflasi dan kemiskinan, jika pemerintah ingin menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Sinyal menaikkan BBM bersubsidi terlihat makin kuat dengan digulirkannya bantalan sosial senilai total Rp24 triliun untuk pengalihan subsidi BBM.
Meski pemerintah belum memutuskan soal kenaikan harga BBM ini, masyarakat khususnya netizen +62 sudah heboh dengan wacana ini. Mereka mempertanyakan soal kemungkinan harga kebutuhan pokok yang terus meningkat, kemungkinan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, hingga kemiskinan.
Selain itu, penimbunan juga terjadi. Direktorat Samapta Polda Kalimantan Tengah bahkan berhasil mengamankan puluhan jeriken berisikan BBM subsidi jenis Pertalite. Penimbunan ini dilakukan oleh seorang pria berinisial SW yang mengaku sebagai pemilik dan pembeli BBM subsidi Pertalite dari para pelangsir. Dari sebuah barak di kawasan tersebut, petugas menemukan puluhan 21 jeriken yang sudah berisikan BBM jenis Pertalite dengan total hampir 700 liter.
Sementara itu, untuk mengantisipasi tindak penimbunan dan panic buying, pihak kepolisian di beberapa daerah seperti di Sulawesi Selatan dan Pademangan melakukan langkah antisipatif. Polda Sulsel memanggil sejumlah pengelola stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU) di Sulawesi Selatan dan memperingatkan soal penimbunan BBM di tengah kencangnya isu kenaikan BBM. Sedangkan Kanit Bimmas Polsek Pademangan AKP Suparno mengedukasi masyarakat untuk mengantisipasi adanya kepanikan pembelian BBM bersubsidi hingga kasus-kasus penimbunan.
Lantas, bagaimana potensi peningkatan kemiskinan dan inflasi akibat kenaikan harga BBM? Apa saja dampaknya bagi masyarakat? Bagaimana cara mengantisipasi lonjakan angka kemiskinan? Soal hal ini kita akan bincangkan bersama dengan Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah. Simak juga pernyataan dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dan Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Mohammad Faisal soal hal ini.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id