Selamat Ulang Tahun Jakarta, Ibu Kota Tercinta Kita!! Warga Jakarta di hari ini turut berharap yang terbaik buat Kota Metropolitan di umurnya yang ke 495. Wish You All The Best, deh! Dan, di HUT Jakarta 2020 ini mengusung tema Jakarta Hajatan atau Celebrate Jakarta!
Sayangnya ada yang membuat momen perayaan ini nggak maksimal. Yaitu polusi udaranya yang nggak tanggung-tanggung! Sampai menyabet ranking satu sedunia, lho! Senin (20/6) kemarin, Catatan IQ Air menunjukkan AQI US Jakarta berada di puncak dari 96 kota-kota besar di dunia dengan angka 196 yakni kategori kualitas udara tidak sehat. Disusul Santiago, Cile dan Dubai Uni Emirat Arab. Indeks kualitas udara di Jakarta dengan tingkat polusi tidak sehat itu juga berlangsung sepanjang akhir pekan kemarin.
Tak bisa dianggap enteng, karena Air Quality Life Index (AQLI) atau indeks kehidupan kualitas udara berdasarkan laporan dari Energy Policy Institute at the University of Chicago (EPIC) tahun 2022 menunjukkan bahwa penduduk di dalam dan sekitar kota Jakarta (Raya), rata-rata akan kehilangan 2,4 tahun harapan hidup akibat polusi udara.
Tingginya polusi udara di Jakarta ini pun disorot oleh Koalisi IBUKOTA. Mereka pun menyayangkan buruknya kualitas udara Jakarta di saat hari Ulang Tahun DKI Jakarta ini.
Menanggapi persoalan buruknya kualitas udara di Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menekankan perlunya kerja sama berbagai pihak dan sektor. Kepada wartawan, Senin 20 Juni 2022 kemarin, Riza mengklaim saat ini program "langit biru" tengah disusun. Namun penyusunan dan pengaplikasiannya memerlukan waktu. Karena harus didukung dengan pengurangan kendaraan pribadi, uji emisi hingga perluasan ruang terbuka hijau. Riza juga mengakui masih banyaknya pekerjaan rumah (PR) terkait pencemaran udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Lantas, Apa yang jadi sebab dan bahayanya? Bagaimana tren kepedulian masyarakat terhadap kualitas udara daerahnya? Kita akan cari tahu lebih lanjut soal hal ini bersama dengan Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Andriyanu. Simak juga pernyataan dari Pengacara Publik LBH Jakarta Jeanny Sirait dan Dokter spesialis Paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Nuryunita soal hal ini.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id