Belakangan perbincangan di media sosial diramaikan dengan kasus tewasnya Brigadir Joshua Hutabarat atau Brigadir J yang menyeret sejumlah nama anggota polisi bahkan yang berjabatan tinggi. Ketua SETARA Institute for Democracy and Peace Hendardi pun menilai Kepolisian, utamanya Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, lulus ujian terberat setelah menetapkan seorang Inspektur Jenderal Polisi sebagai tersangka dugaan kasus pembunuhan Brigadir J. Meski begitu Hendardi menyoroti pihak kepolisian yang sebelumnya bersikap sangat hati-hati menyangkut perwira tinggi Polri. Menurut Hendardi pengungkapan kasus ini menjadi pembelajaran yang sangat penting bagi penegakan hukum di Indonesia. Kata dia, sebagai sebuah instrumen penegakan hukum, institusi Polri tetap harus menjalankan tugas legal dan konstitusionalnya menegakan keadilan. Polri harus diawasi dan dikritik tetapi sebagai sebuah mekanisme tentu harus dipercaya.
Apresiasi juga datang dari beberapa pihak kepada institusi kepolisian dalam pengusutan kasus Brigadir J ini. Lantas, perlukah kita bertepuk tangan atas kinerja kepolisian sejauh ini, ataukah memang ini sekadar tugas yang semestinya dikerjakan secara profesional dalam menangani kasus siapapun yang terlibat?
Kita akan bincangkan soal hal ini bersama dengan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso dan Pakar di bidang kriminologi dan kepolisian, Adrianus Meliala.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id