Sebanyak 23 juta mobil serta 17 juta sepeda motor bakal turun ke jalan digunakan oleh para pemudik lebaran tahun ini. Angka ini berdasar survei dari Kementerian Perhubungan. Sementara puncak arus mudik diperkirakan terjadi mulai hari ini, tanggal 28, 29 dan 30 April 2002. Polisi pun mengatur sejumlah skema antisipasi kemacetan seperti memberlakukan ganjil genap, satu arah (one way), hingga lawan arus atau contraflow.
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah mewanti-wanti terkait potensi kemacetan parah yang dapat terjadi. Sedangkan Warganet tak sedikit yang mengungkapkan kekhawatiran akan terjadinya kemacetan yang horor seperti pada arus mudik lebaran 2016 lalu. Belasan orang dilaporkan meninggal dunia imbas kemacetan di Brexit (Brebes Exit) pada waktu itu hingga jadi perhatian dunia.
Meski demikian, pemerintah menyiapkan sarana-prasarana yang mendukung “mudik sehat dan aman”. Juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, sudah menyiapkan hampir 14 ribu fasilitas kesehatan guna mengantisipasi pemudik sakit dalam perjalanan, atau memerlukan pertolongan medis segera.
Soal hal ini kita akan cari tahu lebih lanjut bersama dengan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sonny Harry Harmadi, Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Chryshnanda Dwilkasana, Kasatkornas Banser, Hasan Basri Sagala, dan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id