Pandemi belum akan selesai. Angka kasus makin tinggi, variannya makin banyak. Terbaru adalah varian delta yang dikabarkan mudah menular dan mendorong lonjakan kasus. Selama dua pekan terakhir, kenaikan jumlah kasus positif mencapai 500 lebih per hari. Kapasitas rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan covid 19 kini telah malampaui standar BOR yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebesar 60%. Sejumlah RS rujukan di Jawa Barat bahkan ada yang sudah 100 persen terisi. Tak hanya rumah sakit yang semakin kebanjiran pasien, tenaga medis juga mulai kewalahan, bahkan ikut terpapar.
Di tengah situasi genting dorongan agar pemerintah kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga lockdown wilayah muncul dari sejumlah pihak.
Dan kemarin Pemerintah akhirnya memutuskan untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro, mulai hari ini, 22 Juni hingga 5 Juli mendatang.
Ketua KPC-PEN sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengkaim penerapan PPKM mikro efektif untuk menurunkan kasus aktif Covid-19 dengan cara mengatur berbagai kegiatan dalam zonasi yang sudah ditentukan terkait kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan kedisiplinan masyarakat di 11 sektor.
Tapi kenapa PPKM Mikro? Kenapa nggak PSBB atau lockdown wilayah? Kita akan cari tahu soal hal ini lebih lanjut bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Jenderal Persi Lia G Partakusuma, dan Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Laura Navila Yamani.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id