Gemerlap kota metropolitan seperti Jakarta ternyata menyimpan paradoks ya bagi warganya.
Hidup di tengah pemukiman padat penduduk, bekerja, beraktivitas di luar rumah sepanjang hari, terus nggak pernah bisa lepas dari smartphone, kurang sibuk apa sih warga kota?
Tapi kok ternyata banyak yang merasa kesepian ya, padahal sehari-hari hidupnya di tengah keramaian.
Ini tuh berdasarkan hasil penelitian Health Collaborative Center, lembaga riset nonprofit di bidang kesehatan masyarakat. Temuannya menunjukkan separuh warga Jakarta mengalami kesepian. Rinciannya, 44 persen dilanda kesepian tingkat sedang dan 6 persen kesepian tingkat berat.
Survei ini digelar Oktober 2023 lalu. Respondennya meliputi mereka yang telah menikah 82 persen, perantau 32 persen, dan tinggal bersama orang tua 47 persen.
Nah, menariknya lagi, survei ini juga mengungkap ternyata banyak yang nggak sadar dirinya tuh kesepian. Jumlahnya lebih dari 600 orang lho.
Pada 2021 bahkan sudah ada riset dari Into The Light dengan Change.org. Mereka menemukan, 98 persen respondennya merasa kesepian. Bahkan, sebanyak 40 persennya mengalami kecenderungan melukai diri sendiri.
Topik soal kesepian ini belakangan memang jadi bahasan serius. Karena dampaknya bisa fatal, misalnya pada kasus-kasus bunuh diri.
WHO juga sudah menunjukkan concern-nya. Kesepian disebut sebagai ancaman kesehatan global dan lebih berbahaya dari merokok 15 batang sehari.
Lantas, seberapa berbahaya kesepian? Siapa saja sih yang berpotensi dilanda kesepian? Ada nggak cara mengatasinya? Soal hal ini yuk kita bincangkan bareng Psikolog, Aully Grashinta.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id