Kampanye Pemilu 2024 akan berlangsung 75 hari, sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Sehari sebelum mulai kampanye, tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2024 menandatangani naskah Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024.
Tiga paslon itu berkomitmen melaksanakan kampanye pemilu 2024 secara damai, tanpa menggunakan politik identitas, hoaks dan politik uang.
Dalam deklarasi pemilu 2024, tiga pasangan capres-cawapres berkomitmen mewujudkan pemilu secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Deklarasi diikuti pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ketua KPU RI Hasyim Asyari memimpin pembacaan Deklarasi Pemilu 2024 Senin 27 November 2023.
Komitmen penyelenggaraan pemilu dari capres-cawapres ini penting. Lantaran politik identitas, hoaks dan politik uang diwaspadai mengancam kedamaian pemilu tahun depan.
Sebelumnya Bawaslu meluncurkan indeks kerawanan Pemilu 2024 dengan isu strategis
kampanye di media sosial (medsos). Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyebutkan hasil analisis potensi kerawanan kampanye, melalui medsos bermuatan ujaran kebencian, mendominasi di tingkat provinsi, presentase 50 persen.
Dia melanjutkan, potensi kerawanan kedua, kampanye bermuatan hoaks atau berita bohong 30 persen, dan kerawanan ketiga kampanye bermuatan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) 20 persen.
Berbeda dengan potensi kerawanan di tingkat provinsi, Lolly menambahkan, kampanye bermuatan hoaks atau berita bohong di tingkat kota berpotensi paling besar. Disusul kampanye bermuatan ujaran kebencian dan kampanye bermuatan SARA.
Seputar masa kampanye nasional pemilu 2024 ini, Kita mau ulas soal ini bareng News Editor Sindu Dharmawan.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id