Di hari kasih sayang atau Valentine Day, 14 Februari, Pemilu 2024 digelar. Namun jauh sebelum panyelenggaraan Pemilu, sosialisasi sampai kampanye terus digemakan berbagai partai politik dan calon-calonnya.
Tapi yang gak kalah penting dari kampanye adalah edukasi masyarakat. Sebab berdasarkan laman KPU dan Kominfo, edukasi politik adalah modal masyarakat menghadapi pemilu. Lantaran Pemilu bukan sekedar angka partisipasi yang tinggi.
Tapi juga harus berjalan kompetitif, jujur, adil, transparan, akuntabel, menghasilkan pilihan-pilihan politik, pemimpin politik berkualitas dan berintegritas.
Nah demi mengupgrade pengetahuan masyarakat seputar politik dan Pemilu 2024, Kominfo meluncurkan buku elektronik Pemilu Damai Pedia.
Buku-buku yang disajikan berkaitan:
- Sejarah Pemilu di Indonesia
- Pelaksanaan Pemilu 2024
- Tata cara memilih dengan benar
- Mengenal partai dan kandidat yang berpartisipasi di Pemilu 2024
- Jumlah pemilih tetap
- Jadwal dan tahapan penyelenggaraan pemilu
- Kampanye pemilu
- Surat suara dan kelengkapan pemilu lainnya
- Jumlah dan profil partai politik di Pemilu 2024
- Tempat pemungutan suara dan informasi lainnya
Lantas, kira-kira informasi apa saja yang dibutuhkan pemilih? Seberapa efisien kanal informasi Pemilu bisa menyebarkan informasi ke masyarakat? Soal hal ini kita akan bincangkan bersama dengan Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Nurul Amalia Salabi.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id