Mulai dari Bali, Yogyakarta, Lombok, sampai Puncak-Bogor jadi destinasi incaran turis-turis. Apalagi Indonesia tuh banyak banget spot-spot liburan yang gak kalah bagus dari luar negeri.
Bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memperkirakan 200 juta pergerakan wisatawan nusantara di libur nataru. Spesifik di Bali, diprediksikan bisa overtourism. Lantaran kunjungannya meningkat lebih dari 80 persen year on year wisatawan mancanegara.
Sandi mengaku, terus memantau potensi overtourism di kawasan wisata dalam negeri. Sementara beberapa negara di dunia, sudah mulai ambil tindakan mengatasinya.
Sebut saja Kota San Sebastian, Spanyol menerapkan larangan pembukaan hotel baru, demi menghentikan laju pertumbuhan turis yang dinilai kian meningkat.
Jelang nataru, Ibu Kota Belanda, Amsterdam merilis sejumlah aturan baru pencegahan overtourism. Seperti kampanye 'stay away", yang meminta wisatawan tak membuat kekacauan di pusat kota dan berusaha meningkatkan kualitas hidup penduduk serta membatasi jumlah persewaan liburan pribadi.
Lantas, apasih overtourism dan apa dampaknya? Apakah benar kalau banyak turis, banyak uang yang berputar? Atau sebaliknya, kalau ditingkatkan kualitasnya justru lebih menguntungkan secara ekonomi? Soal hal ini yuk kita bincangkan bersama dengan Ketua GenPI Nasional Siti Chodijah.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id