Look for any podcast host, guest or anyone

Listen

Description

Presiden Joko Widodo meminta penanganan limbah medis beracun pada masa pandemi Covid-19 lebih insentif dan sistematis. Itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya usai rapat terbatas dengan Presiden, hari ini. Siti menuturkan, limbah medis seperti infus bekas, masker, jarum suntik, hingga alat tes antigen, mencapai 18 ribuan ton. Data itu berdasarkan laporan dari masing- masing provinsi hingga 27 Juli.


Menteri LHK Siti Nurbaya menilai data yang dilaporkan provinsi belum terlalu lengkap. Sebab perkiraan dari asosiasi rumah sakit, limbah medis bisa mencapai 380-an ton per harinya. Fasilitas pengolahan limbah medis juga masih banyak yang terpusat di Jawa. Sementara itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengaku mengembangkan beberapa teknologi karya anak bangsa untuk mengatasi limbah B3 atau medis. Menurut Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, beberapa teknologi dikembangkan untuk membantu peningkatan jumlah kapasitas pengolahan limbah di skala yang lebih kecil dan sifatnya mobile. Beberapa teknologi itu diklaimnya ramah lingkungan.


Bahaya apa yang mengancam masyarakat jika limbah ini tak tertangani? Kita kan cari lebih lanjut soal hal ini bersama dengan Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Indonesia (Walhi) Dwi Sawung. Simak juga pernyataan dari Menteri LHK Siti Nurbaya, dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko.


*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id