Berbagai informasi mengenai teror bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan turut dikonsumsi oleh pengguna media sosial tak terkecuali anak anak. Karenanya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengharap para orangtua dapat menjadi benteng dari informasi tak layak anak itu.
Seringkali peredaran foto, video, pernyataan, yang tidak layak massif beredar di media sosial, bahkan berita tersebut di produksi lagi, dengan tidak sesuai realita. AKhirnya menjadikan anak anak lebih bertumbuh kearah penyebaran kebencian ke orang lain. Resikonya, bisa membawa anak dalam perlakuan salah dan mengancam jiwanya seperti saling persekusi.
Seberapa masifkah tingkat konsumsi anak-anak terhadap informasi ini di media sosial? Apa saja sih pengaruhnya terhadap anak? media juga berperan dalam menekan sikap intoleransi di kalangan anak muda.
Kita akan cari tahu lebih lanjut hal ini bersama dengan Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Jasra Putra, Peneliti International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Ahmad Zainul Hamdim, Tenaga Profesional Lembaga Ketahanan Nasional atau Lemhanas RI Ninik Rahayu, dan Sekjen Aliansi Jurnalis Independen AJI Indonesia Ika Ningtyas.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id