Berdasarkan data Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI), ada lebih dari 530 kasus positif korona pada ibu hamil. Data ini dihimpun dari April tahun lalu hingga April tahun ini. Dari jumlah itu, lebih dari setengahnya merupakan kasus positif ibu hamil tanpa gejala dan tanpa bantuan napas.
Kasus positif pada usia kehamilan di atas 37 minggu cukup tinggi, lebih dari 70 persen. Sedangkan, kematian komplikasi Covid-19 sebanyak 3 persen dan perawatan internsif (ICU) sebesar 4,5 persen.
Selain besaran angka nih, hal yang perlu diwaspadai adalah adanya penyebaran varian Covid-19 dari India. Yaps apa lagi kalau bukan varian delta yang lebih berbahaya dan cepat penularannya. Nah tingginya kasus ibu hamil Covid-19 dan penyebaran yang makin masif mendorong POGI merekomendasikan vaksinasi terhadap ibu hamil.
Dalam surat rekomendasinya, POGI mengklaim vaksin buatanSinovac yaitu Coronavac aman dan dapat memberikan proteksi pasif, serta tidak berhubungan dengan keguguran atau kelainan konjenital. POGI juga menyebut federasi dokter ahli kandungan internasional FIGO telah memberikan penegasan untuk mengikutsertakan ibu hamil dan menyusui pada fase 3 penelitian vaksin Covid-19 untuk seluruh produsen vaksin.
Seberapa besar angka Covid-19 pada ibu hamil? dan bagaimana resikonya jika terpapar? Adakah hal yang perlu dipersiapkan ibu hamil sebelum dan setelah vaksinasi atau jika terjadi KIPI?
Kita akan cari tahu hal ini bersama dengan Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Arietta Pusponegoro. Simak juga pernyataan dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian soal hal ini.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id