Akhir tahun nih biasanya momen yang cocok untuk refleksi dan evaluasi. Bukan tentang hidup saya tentunya ya, itu di bilik yang lain saja. Pastinya kita akan ngobrolin situasi bangsa dan negara.
Nah, karena terpapar nuansa Natal, pas banget kalau kita bahas seputar kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB). Kita kan tahu ya, kasus-kasus pelanggaran KBB itu biasanya terjadi di kelompok minoritas.
Saat Natal kemarin, umat Kristen di Pelalawan, Riau sempat dilarang beribadah dan membuat perayaan. Kisruh itu juga berakar pada sulitnya umat Kristen mendapat izin pendirian gereja.
Artinya memang kasus-kasus pelanggaran beragama, berkeyakinan, dan beribadah itu terus berulang. Meski ya sebagian cuma terdengar lirih, tetapi bukan berarti tidak ada. Ini juga menunjukkan masyarakat cukup rentan mengalami gesekan, apalagi menjelang Pemilu 2024.
Makanya, Rabu kemarin, tanggal 27 Desember, pada perayaan Natal Nasional 2023 di Surabaya, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar menjaga toleransi, perdamaian, dan persatuan di tahun politik.
Pesan-pesan seperti ini selalu digaungkan para pemimpin dan tokoh masyarakat baik pusat maupun daerah, dari acara kenegaraan sampai pertemuan RT. Tapi ya, konflik-konflik berbasis agama kok ya terus berulang.
Itu juga yang mengemuka dari catatan akhir tahun 2023 yang dibuat Koalisi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan KBB
Nah, kita mau bahas catatan-catatannya dan gebrakan apa yang bisa dilakukan agar situasi KBB di Indonesia tuh nggak stagnan apalagi mundur. Tentunya Cuma di What’s Trending
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id