Hasil survei daring yang diselenggarakan oleh Jakarta Feminist di akhir tahun 2020 menunjukkan jumlah laporan kekerasan berbasis gender mengalami kenaikan yang sangat signifikan selama pandemi, khususnya kekerasan berbasis gender online. Hampir separuh (48%) dari korban kekerasan berbasis gender pernah mengalami kekerasan secara daring, misalnya berupa ancaman dan tindakan penyebaran foto/video intim.
Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta (Jakarta Feminist) merupakan komunitas feminis muda-mudi lintas gender di Indonesia dan juga merupakan inisiator Women’s March Jakarta.
Merespons hasil survei itu, Jakarta Feminist pun menggelar Feminist Festival. Tahun ini, tema yang diusung adalah “Untuk Internet yang Lebih Feminis”. Festival itu digelar mulai hari ini Jumat, 26 November hingga hari Minggu, 28 November 2021. Dalam festival ini juga bakal diluncurkan chatbot Cari Layanan untuk mengakses lembaga layanan bagi korban kekerasan di manapun, kapanpun.
Merespons naiknya kekerasan berbasis gender online selama pandemi, dan seperti apa komunitas Into The Light ID menyorotinya? Bagaimana urgensinya menciptakan internet ramah perempuan, dan bagaimana ini mendukung kesehatan mental para perempuan? Kita akan cari tahu lebih lanjut bareng Aktris dan Media Volunteer Into The Light ID, Anne Yasmine. Simak juga pernyataan dari Program Manager Jakarta Feminist, Noval Auliady soal hal ini.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id