Presiden Joko Widodo, saat melakukan kunjungannya ke Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Hari Selasa kemarin, (18/11) mengungkapkan pengadaan vaksin bisa saja mundur ke awal tahun 2021. Alasannya banyak persiapan yang harus matang, sebelum vaksin diberikan ke masyarakat. Jokowi juga menambahkan, vaksin yang dipakai itu harus masuk dalam daftar Badan Kesehatan PBB, WHO. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengharap vaksin tiba di Indonesia akhir bulan ini. Kata dia, sejumlah profesi akan didahulukan dalam rencana vaksinasi, seperti tenaga kesehatan, relawan, aparat keamanan, ASN yang mengurusi pelayanan publik serta tenaga pendidik. Namun Jokowi menyatakan siap menjadi orang pertama yang disuntik vaksin COVID-19, jika harus meyakinkan kepada rakyat terhadap vaksin. Menurut Jokowi, vaksinasi itu tentu harus sesuai arahan dari tim yang menangani.
Adakah pengaruh penundaan vaksinasi? Penyediaan calon vaksin, sudahkah sesuai aturan dan timeline, tidak dipaksakan dan terburu-buru? Bagaimana dengan semua kegiatan masyarakat seperti liburan akhir tahun, acara besar, sekolah dan perkantoran masih terus perlu pembatasan seperti sekarang? Kita obrolkan hal ini bersama dengan epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani. Simak juga pernyataan dari Kepala BPOM Penny Lukito di rapat dengan Komisi Kesehatan DPR, kemarin Selasa (17/11).
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id