Sepanjang 2022, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat 117 anak menjadi korban kekerasan seksual. Tercatat 16 anak laki-laki dan 101 anak perempuan sebagai korban kekerasan seksual di sekolah. Di mana 73 persen pelakunya adalah guru.
Di awal 2023 sendiri, sudah ada kasus kekerasan seksual yang bikin heboh negeri +62. Yaitu dugaan kasus kekerasan seksual yang dilakukan seorang Kiai di Jember. Kiai ini dipolisikan oleh istrinya sendiri dengan dugaan perselingkuhan dan pencabulan santriwati. Belum lama juga pada pekan lalu terungkap belasan bocah lelaki yang masih SD menjadi korban kekerasan seksual guru ngaji dan guru rebana di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Para korban didampingi oleh Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Trinusa sementara para orang tua korban telah melaporkan ke Polres Batang.
Nah terkait kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan, sebelumnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pernah mengungkap, 22,4 persen peserta didik berpotensi mengalami kekerasan seksual. Ini disampaikan saat rapat kerja bersama DPR RI di bulan April.
Lantas, seperti apa celah pencegahan dan menangani kasus kekerasan seksual untuk anak didik? Apakah UU TPKS dan UU Perlindungan Anak cukup kuat? Soal hal ini kita kan bahas bersama dengan Pengamat Pendidikan Doni Koesoema. Simak juga pernyataan dari Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani dan Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti soal hal ini.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id