Demi menyuarakan pentingnya tindakan dan penanganan krisis iklim, aksi Global Climate Strike digelar serentak di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia Jumat lalu (25/9).Tapi bagaimana sesungguhnya para pemuda Indonesia menyikapi dampak krisis iklim? Sebuah survei daring krisis iklim di mata anak muda yang dilakukan oleh Yayasan Indonesia Cerah dan Change.org menyebutkan bahwa sekitar 90% warga muda aktif merasa khawatir atau sangat khawatir tentang dampak krisis iklim. 97% diantaranya berpendapat bahwa dampak krisis iklim setidaknya sama atau lebih parah dari dampak pandemi COVID-19. Survei tersebut dilaksanakan selama sekitar dua bulan dan diikuti oleh lebih dari delapan ribu orang yang tersebar di total 34 Provinsi di Indonesia. Mayoritas responden dengan rentang usia 20-30 tahun merupakan warga muda aktif pengguna media sosial.
Seperti apa hasil survey daring persepsi anak muda terhadap krisis iklim? Seperti apa peran anak muda dan seberapa penting kesadarannya terhadap krisis atau perubahan iklim ini?
Kita akan bahas hal ini bareng Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia Cerah, Adhityani Putri. Simak juga pernyataan dari Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ruandha Agung Sugardiman dan Perwakilan anak muda sekaligus musisi, Rara Sekar soal hal ini.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id