Yang mau mudik, sudahkah menentukan hari keberangkatannya atau masih pikir-pikir, nih? Mikirin kapan waktu yang dianggap paling tepat untuk menghindari macet? Atau mikirin alternatif jalur yang bebas kemacetan?
Presiden Joko Widodo menyebut, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, akan ada 23 juta mobil serta 17 juta sepeda motor yang digunakan oleh para pemudik. Ia menyebut angka tersebut merupakan jumlah yang sangat besar. Sehingga kata dia diperkirakan akan terjadi kemacetan yang parah. Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada tanggal 28, 29 da 30 April 2002, seperti mudik lebih awal dengan menyesuaikan jadwal libur dari tempat bekerja.
Sementara, Mabes Polri mengidentifikasi enam titik bottleneck atau lokasi yang berpotensi terjadi kemacetan pada periode mudik dan balik Lebaran 2022. Kepala Biro Penerangan Masyarakat di Divisi Humas Mabes Polri, Ahmad Ramadhan merinci, enam titik tersebut meliputi area arah Pelabuhan Merak, arah Cikampek serta arah Jakarta. Oleh karena itu, kata dia, polisi mengatur sejumlah skema antisipasi kemacetan seperti memberlakukan ganjil genap, satu arah (one way), hingga lawan arus atau contraflow. Polri juga mengatur skema saat jalanan dipadati pemudik, dengan menyediakan jalur alternatif di luar tol dan pengecekan lainnya yang diperlukan, seperti hasil negatif COVID-19 atau bukti vaksin.
Lantas, Imbauan untuk mudik lebih cepat untuk mengurai arus mungkinkah terlaksana? Apa yg mesti dilakukan pemerintah sebagai upaya menekan kemacetan? Kita akan bincangkan hal ini bersama dengan Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno. Simak juga pernyataan dari Presiden RI Joko Widodo dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, soal hal ini.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id