Look for any podcast host, guest or anyone

Listen

Description

Belakangan kasus-kasus kekerasan di sekolah viral di media sosial. Mulai dari kasus seorang guru yang diduga menyelupkan tangan muridnya ke air panas. Ini terjadi di SMK di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dikabarkan kulit tangan sang anak sampai melepuh. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat mengklaim sudah mengirimkan tim khusus untuk melakukan investigasi kasus itu dan melihat kembali izin operasional yang dikeluarkan. Kata dia, izin operasional sekolah bisa saja dicabut, untuk kemungkinan terburuknya.


Lalu belum lama ini ada juga kasus viral mata seorang guru di SMAN 7 Rejang Lebong, Bengkulu yang diketapel orang tua murid. Pelaku mengaku emosi setelah anaknya mengadu ditendang oleh sang guru karena dituduh merokok di lingkungan sekolah. Usai dicari polisi selama 4 hari, akhirnya sang pelaku menyerahkan diri ke Kapolres Rejang Lebong.


Tapi nih gak cuma kasus kekerasan aja yang jadi sorotan, kasus bullying atau perundungan juga masih terus ditemukan. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat, setidaknya ada 4 kasus perundungan yang mencuat ke permukaan pada Juli 2023. Kasus perundungan ini juga disertai berbagai kekerasan fisik.


Lantas, kenapa kekerasan dan bullying masih terjadi di dunia pendidikan kita? Apa kata FSGI soal hal ini? Apa yang bisa dilakukan untuk menekan kasus-kasus ini? Soal hal ini kita kan bincangkan bersama dengan Retno Listyarti, Dewan Pakar FSGI sekaligus pemerhati isu anak dan Pengamat pendidikan, Doni Koesoema.


*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id