Look for any podcast host, guest or anyone

Listen

Description

Masih rame aja nih pada ngebahas debat cawapres, maklum sih ya, banyak buzzer juga di media sosial. Ada beberapa isu atau jargon yang terus jadi perbincangan warganet.


Yang lumayan populer tuh istilah (CCS) yang dilontarkan cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka. Tema ini memang terbilang baru bagi publik secara umum.


Akhirnya, banyak juga yang tergelitik untuk nyari tahu.


Nah, apa sih CCS? Jadi Carbon Capture and Storage adalah teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon. Melansir laman KLHK, CCS diklaim sebagai satu-satunya teknologi yang mampu memitigasi lepasnya emisi gas rumah kaca akibat aktivitas pemanfaatan bahan bahan fosil pada industri dan pembangkit listrik skala besar.


Teknologi CCS digadang-gadang bakal mampu menangkap kembali karbondioksia (CO2) yang terlepas, kemudian disimpan ke dalam perut bumi pada sumur-sumur migas yang sudah kering. Ini dianggap bisa jadi solusi menekan laju pemanasan global sekaligus potensi pendapatan negara.


Bagi Indonesia, CCS dianggap potensial.Karena banyak sumur migas yang produksinya sudah menurun. Sumur-sumur itu bisa dioptimalkan sebagai tempat penyimpanan karbon hasil tangkapan. Salah satu proyek yang tengah dikaji oleh ITB bersama Pertamina dan Universitas Kyoto, Jepang adalah di lapangan Gundih, Jawa Tengah.


Lantas, Gimana sih pengembangan dan prospek CSS di Indonesia? Soal hal ini yuk kita bincangkan bareng Alloysius Joko Purwanto, selaku Energy Economist dari Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) dan Tauhid Ahmad, Direktur Eksekutif INDEF.


*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id