Mulai hari ini, 27 Juni 2023 jemaah haji menjalankan prosesi wukuf di Arafah. Lalu dilanjutkan peribadahan di Muzdalifah dan Mina. Ketiga prosesi ini menandai dimulainya puncak haji 2023.
Tapi, Kementerian Kesehatan meminta jemaah mewaspadai ancaman heatstroke. Sengatan panas atau heatstroke adalah kondisi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu secara dramatis dalam waktu cepat dan tidak dapat mendinginkan tubuh kembali. Heatstroke biasanya terjadi saat seseorang merasa kepanasan hebat akibat sengatan matahari di luar batas toleransi tubuh.
Peningkatan kewaspadaan terhadap heatstroke terjadi pasca Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM) mengungkapkan, Makkah dan tempat-tempat suci lainnya akan mengalami suhu tinggi. Rata-rata suhu maksimum mencapai 43,6 derajat Celsius di siang hari dan 29,6 derajat Celsius di malam hari.
Kepala Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah Tri Atmaja sebagai pelaksana pos kesehatan (Poskes) utama di Mina menyampaikan, kondisi heatstroke perlu diwaspadai khususnya jemaah haji terutama lansia saat berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Terdapat dua titik di Armuzna yang rawan terjadinya kasus heatstroke yakni Arafah dan Mina.
Lantas bagaimana kita mencegah terjadinya heatstroke? Juga bagaimana menjaga kebugaran tubuh agar ibadah haji kita maksimal?
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id