Papua bersiap gelar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. PON ke-20 Papua dilaksanakan mulai 2 hingga 15 Oktober 2021. Ada 37 cabang olahraga yang dipertandingkan di empat klaster, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke, dan Kabupaten Mimika.
Namun di tengah persiapan pesta olahraga nasional terbesar yang diikuti para atlet dan ofisial dari seluruh provinsi ini, muncul seruan agar tak menggunakan mahkota Burung Cendrawasih sebagai suvenir PON. Belakangan ramai di media sosial gambar mahkota burung cenderawasih dengan tulisan "Tolak Mahkota Cenderawasih Sebagai Souvenir PON". Penolakan itu disertai tagar #save cenderawasih dan #mahkotarajabukanuntukorangbiasa.
Sebelumnya, perlindungan atas burung Cendrawasih telah dilakukan di Papua melalui Surat Edaran Nomor 660.1 tertanggal 5 Juni 2017, tentang larangan penggunaan Burung Cenderawasih asli sebagai aksesoris dan cenderamata.
Lantas bagaimana pendangan dari Dewan Adat Papua soal hal ini? Bagaimana sebetulnya masyarakat Papua memaknai burung Cendrawasih, selama ini mahkota burung ini memiliki arti apa? Kita cari tahu soal hal ini lebih lanjut bersama Sekretaris Dewan Adat Papua, John Gobai. Simak juga pernyataan dari Bupati Mimika Eltinus Omaleng dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno soal hal ini.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id