Protes dan pertanyaan seputar buat apa seragam sekolah mahal, mewarnai jagad media sosial bermula dari protesan seorang wali murid di Tulungagung, Jawa Timur.
Wali murid di sekolah menengah atas (SMA) Negeri Tulungagung mengungkap harga paket seragam yang mencapai lebih dari Rp2 juta, seperti dilansir DetikJatim.
Rinciannya 1 stel seragam abu-abu sekitar Rp350 ribu, 1 stel seragam pramuka, Rp315 ribu, 1 stel seragam batik, Rp380 ribu dan seragam khas sekolah sekitar Rp440 ribu.
Nah, masih di Tulungagung, ada juga sekolah SMA Negeri yang mematok harga Rp575 ribu hanya untuk seragam putih abu-abunya. Kemudian hijab seragam dibanderol Rp80 ribu.
Usai heboh dan viral di media sosial, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka layanan aduan atau hotline terkait seragam dan sumbangan sekolah. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, masyarakat bisa menyampaikan keluhannya melalui WhatsApp, telepon di nomor 081132220000 dan situs web.
Lantas, Dimana saja kasus-kasus serupa terjadi? Apakah hanya di Temanggung? Atau ada catatan kasus serupa? Seberapa besar sih dampak persoalan seragam dan sumbangan sekolah yang mahal terhadap sektor pendidikan? Soal hal ini kita akan bincangkan bersama dengan Direktur Eksekutif The Indonesian Institute (TII) Adinda Tenriangke Muchtar. Simak juga pernyataan dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai soal hal ini.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id