Kabarnya, dalam tiga minggu berturut-turut Indonesia mengalami tren penurunan kasus sebesar 64 persen. Ini disampaikan Koordinator Tim Pakar Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito pada konferensi pers kemarin (15/3). Bahkan, kata Prof. Wiku,tren kematian juga menurun hingga 10 persen dari puncak Omicron.
Kalau sudah begini, bener nggak sih kita sudah turun fase di bawah pandemi? Seperti yang dibilang oleh Juru bicara pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro belum lama ini. Katanya, kita udah siap masuk dalam fase deselerasi, gitu. Itu adalah satu fase di bawah pandemi sebelum masuk ke fase endemi. Menurut dr. Reisa, fase ini terjadi seiring dengan perbaikan kondisi penyebaran Covid-19 dan penurunan kasus.
Tapi nih, ada yang memandang bahwa penurunan kasus disebabkan karena angka testing yang menurun. Kan, kemarin ada sejumlah pelonggaran, seperti dihilangkannya syarat wajib tes bagi pelaku perjalanan. Hal inilah yang menurut lembaga pemantau independen LaporCovid-19, mempengaruhi jumlah kasus yang tercatat.
Lantas sudah tepat kita masuk fase deselerasi? Implikasi kita masuk fase deselerasi itu apa? Kira-kira ada resikonya gak untuk penanganan pandemi ini sendiri? Kita akan cari tahu lebih lanjut soal hal ini bersama dengan Relawan LaporCovid-19 Amanda Tan. Simak juga pernyataan dari Juru bicara pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro dan Pakar Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman soal hal ini.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id