Afrika, Inggris dan negara-negara Eropa serta Amerika Serikat sedang kewalahan menghadapi Omicorn, varian baru dari Covid-19 yang kabarnya lebih cepat menular.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat saat ini ada 89 negara, termasuk Indonesia yang telah terdeteksi kasus Covid-19 Omicorn. Ini bikin WHO tak henti-hentinya mewanti-wanti penanganan pandemi. Pasalnya, jumlah kasus Omicorn dapat meningkat dua kali lipat dalam waktu 1,5 sampai 3 hari terakhir.
WHO sendiri mengakui nih soal keterbatasan penelitian sifat varian baru Covid-19 itu. Artinya masih banyak yang belum kita ketahui soal varian ini.
Berdasarkan rilis Kementerian Kesehatan, per Jumat (17/12) pekan lalu, ada 3 kasus konfirmasi varian Omicorn. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan dua pasien tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari 5 kasus probable Omicron dari pelaku perjalanan luar negeri.
Terkait temuan ini, Nadia menghimbau masyarakat tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
Soal hal ini kita akan bincangkan lebih lanjut bersama dengan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harmadi, Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, dan Executive Director International Paediatrics Association (IPA) & President Asia Pacific Paediatrics Association (APPA) dokter Aman Bhakti Pulungan.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id