Look for any podcast host, guest or anyone

Listen

Description

Tak cukup dua dosis, kini desakan pemberian dosis ketiga atau booster terus menguat. Ini disebabkan mutasi virus Corona yang terus bermunculan. Terbaru ada varian Omicron yang masuk kategori variant of concern WHO. Artinya Omicron lebih cepat menular ketimbang varian Delta dan menurunkan tingkat efikasi atau kemanjuran vaksin. Makanya, Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM kini tengah memproses izin darurat penggunaan booster Covid-19.


Suntikan booster ini dipandang sebagai cara paling ampuh melawan varian Omicron, berdasarkan rilis Strategic Advisory Group of Expert. Di Indonesia, kelompok masyarakat sipil yang mengawal penanganan pandemi, yaitu LaporCovid-19 turut menekankan pentingnya pemberian dosis ketiga. Namun, mereka menolak rencana pemerintah menerapkan kebijakan booster berbayar.


Di lain pihak, LaporCovid juga menyoroti ketimpangan vaksinasi antardaerah. Situasi ini diperparah dengan minimnya transparansi informasi mengenai distribusi vaksin dosis pertama dan kedua.


Lantas, kenapa vaksinasi booster belum mendesak dilakukan di Indonesia, padahal sudah ada temuan varian Omicron? Seperti apa dampak varian Omicron terhadap efikasi vaksin? Kita akan cari tahu hal ini lebih lanjut bersama Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito dan Penasihat Senior Dirjen WHO Diah Satyani Saminarsih. Simak juga pernyataan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin soal hal ini.


*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id