Belum sempat bertanding, tim Indonesia telah dipaksa mundur dari laga All England, melalui perintah otoritas pemerintah Inggris. Alasannya, di dalam pesawat yang ditumpangi tim Indonesia ke Birmingham Inggris akhir pekan lalu, ada penumpang lain yang dinyatakan positif COVID-19. Mereka pun diwajibkan menjalani isolasi selama 10 hari hingga mesti melewatkan pertandingan.
Padahal, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) memastikan seluruh squad Merah Putih yang didelegasikan untuk bertanding di ajang bulutangkis dunia All England melakukan tes COVID-19 dengan metode PCR. Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna mengatakan, tes tersebut sesuai dengan prosedur kesehatan Covid-19. Dia juga menegaskan bahwa seluruh atlet dan tim sudah menjalani vaksinasi Covid-19.
Sementara itu, BWF dan Badminton England mengklaim bahwa keputusan untuk melaksanakan isolasi bagi Tim Indonesia serta rombongannya, dibuat secara independen oleh NHS Test and Trace. Menurut BWF, keputusan itu sesuai dengan syarat dan protokol COVID-19 dari pemerintah Inggris yang berlaku di perundang- undangan nasional, dan terpisah dengan pedoman yang ditetapkan BWF serta prosedur standar operasional Badminton England untuk YONEX All England Open 2021.
Kita akan cari tahu lebih lanjut soal hal ini bersama dengan Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya, Manajer Tim Bulutangkis Indonesia Ricky Soebagdja, dan Pengamat Olahraga Nasional Budiarto Shambazy.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id