Pandemi Covid-19 di Indonesia telah memberikan dampak yang serius pada sektor pertanian dan pangan. Di mana rantai pasok pangan terganggu, produksi disinyalir melambat, dan akses terhadap pangan masyarakat juga terhambat. Dalam banyak kajian, diprediksi makin banyak orang yang rawan pangan dan kelaparan. Organisasi Pangan dan Pertanian, FAO memperkirakan ada 135 juta orang di 55 negara menghadapi kelaparan akut akibat konflik, dampak perubahan iklim, dan krisis ekonomi sebagai akibat merebaknya wabah covid-19. Prediksi ini juga senada dengan data yang dikeluarkan WFP (World Food Program) dan Oxfam. Pada situasi normal saja, banyak warga negara yang masih terhambat pemenuhan hak atas pangannya. Terlebih lagi adanya pandemi covid-19, tidak hanya menunjukkan ancaman nyata pada persoalan pangan namun juga pemenuhan hak atas pangan yang terhambat. Untuk itu perlu disadari pentingnya perbaikan sistem pangan, dan inilah momentumnya di mana kita perlu mengupayakan lahir dan hadirnya sistem pangan yang berdaulat, adil dan resilien.
Bagaimana caranya? Dan seperti apa peluang untuk perbaikan sistem pertanian di Indonesia? Kita akan bincangkan bersama narasumber: Said Abdullah Kordinator Nasional KRKP (Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan)
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id