Hanya tidak lebih dari dua dekade yang lalu pada tahun 1998, akumulasi gejolak gerakan mahasiswa dan rakyat memuncak pada sebuah rangkaian kejadian yang diharapkan pada saat itu untuk merubah lingkungan politik dan pemerintahan Indonesia, yaitu Reformasi. Apa yang pernah dikatakan Plato, “Keadilan hanya akan ada di mana mereka yang tidak terkena akibat ketidakadilan sama dipermalukannya dengan mereka yang terkena ketidakadilan”, sepertinya merangkum perasaan – perasaan banyak golongan masyarakat Indonesia ketika berada di bawah pemerintahan tangan besi Orde Baru sebelum Reformasi.
Maka dari itu, di episode keempat kami ini yang nanti akan terdiri dari tiga bagian, dalam rangka memperingati 22 tahun Reformasi di Indonesia, kami akan berbincang dengan dua narasumber analis politik yaitu Lia Toriana dari Youthproactive, dan juga Febriwan Rajab, seorang peneliti politik lepas.
Dalam bagian pertama episode empat edisi Reformasi ini, kami akan memulai diskusi dengan berbincang mengenai sejarah, kronologi, kejadian-kejadian, dan juga gejolak-gejolak demokrasi berpolitik di Indonesia yang akhirnya mengantarkan Indonesia ke Reformasi, dan juga melihat kondisi kini dan masa depan mengenai kepastian demokrasi berpolitik tersebut di Indonesia.
Yuk mari ikut berdiskursus dengan menyimak episode podcast kami kali ini di aplikasi pemutar audio kesayangan kalian (tautan ada di bio).
