Life is like a surfing.
Terkadang, kehidupan itu laksana kita sedang berkejaran dengan ombak. Bergulung-gulung serta meliuk-liuk mengendarai ombak yang digiring angin.
.
Keseimbangan diperlukan. Keberpasrahan dibutuhkan. Tatkala hanya ada kita, ombak dan alam sekitar, maka apapun dapat terjadi seketika. Ketika itu pulalah hubungan kita denganNYA menjadi sangat dekat, berserah diri pada alam, berserah diri pada sang penguasa alam.
.
Entah seberapa tinggi ombak, entah seberapa besar dan sejauh mana ombak akan bergulung. Kala itu, semua hal terasa sirna. Yang ada adalah keihlasan dan penerimaan, hanya ada kita dan alam yang tak dapat kita kuasai. Seketika hubungan kita denganNYA menjadi kebersyukuran.
.
Memulai tampak tak semudah yang terpikirkan. Perlu untuk melakukan paddle paddle kecil menuju tengah laut mencari ombak. Karena ombak besar tak datang begitu saja di bibir pantai. Tak bisa kita duduk santai menanti ombak menghampiri, tidak tidak. Diperlukan upaya untuk mencari ombak yang tepat dan lebih besar dan lebih besar.
.
Mengetahui jenis dan ragam bentuk ombak juga diperlukan. Beberapa ombak mudah pecah menjadi buih dan tak layak ditunggangi. Ketepatan memilih harus dikuasai. Kesempatan tak datang sekali, meski demikian tiada kesempatan yang datang dengan serupa. Segala yang datang dan berlalu tiada yang sama. Tak perlu meninggalkan penyesalan.
.
Mengetahui jenis dan ragam hembusan angin pun tak kalah pentingnya. Beberapa angin akan membawa kita meluncur lebih jauh, atau kah berhenti di kilometer tertentu. Kita harus yakin dengan arah tujuan capaian, agar sang angin mampu mengantarkan kita lebih jauh.
.
Life is like a surfing.
Penerimaan, kebersyukuran serta berserah diri adalah petunjuk alam untuk kita menikmati kehidupan.
.
.
Saya Lindia Palupi untuk Cerita Cita dan Cinta.
.
.
.
__________________________________________
#MerawatImpian #inspirasa
@lindiapalupi @omanrohman @raffaazkazia @ceritacitadancinta @bagindarasa.id @wolu.trainingprovider