Listen

Description

Andai syahadat itu hanya dua kalimat yang terucap, maka burung beo pun jadi saudara seiman kita, atau robot humanoid pun bisa diaku menjadi Muslim. Tapi tentunya tidak begitu adanya  Kita tak mengakui syahadat burung beo atau humanoid, meski sefasih apapun mereka mengucapkan syahadat. Kenapa? Sebab mereka tak sadar, mereka tak punya ruh, mereka tak bisa memaknai syahadat itu  Sama seperti ketika seseorang sedang shalat, lalu direkam. Apakah saat diputar rekamannya itu lantas dia dapat pahala shalat? Tentu tidak. Maka beda lafadz syahadat dengan "rekaman" syahadat seperti burung beo atau humanoid  Pertanyaannya, kalau kita menganggap syahadatnya burung beo atau humanoid sebab mereka tak sadar, tak paham konsekuensi dan maknanya. Jangan-jangan selama ini kita juga begitu?  Kita syahadat, tapi tak tau maknanya, tak paham konsekuensinya, tanpa ada kesadaran sama sekali. Atau mungkin sama seperti burung beo yang sekedar meniru, atau seperti humanoid yang diprogram?  Para sahabat Rasulullah, syahadatnya berefek, bahkan menjadikan mereka manusia yang berbeda sama sekali. Syahadat menjadikan mereka unggul, dan mengungguli peradaban sebelumnya  Kesadaran ketika bersyahadat inilah yang akan mewujudkan koneksi manusia dengan Tuhannya, bahwa ia terhubung dengan Allah. Dan koneksi ini didasarkan pada 1-0. Pengakuan yang nyata  Apa itu koneksi 1-0? Sudah di-upload di channel YouTube saya 30 menit bahasan tentang ini, silakan disaksikan. Buku "Beyond The Inspiration" bisa didapatkan di @bukusip di IG, atau online ke @bukusip.com  Kaos-kaos keren @YukNgajiID yang saya pakai, bisa didapatkan di @yukngaji.merch