Data Bulog menunjukkan bahwa stok beras per awal Juli mencapai 38 ribu ton. Berdasar kalkulasi Bulog, stok itu masih mencukupi kebutuhan pangan hingga akhir tahun. Sebab, kalkulasi Bulog juga memperhitungkan antara stok dan analisis pangan. Termasuk di antaranya kondisi kekeringan yang melanda sebagian wilayah DIJ. Kebijakan Bulog menyerap gabah atau beras petani tidak hanya menjamin kebutuhan bahan pangan. Lebih dari itu, Bulog juga harus menyalurkan kebutuhan bantuan pangan nontunai (BPNT). Apalagi, Kementerian Sosial telah menunjuk Perum Bulog sebagai manajer suplai program BPNT.
Bulog juga intens berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan) DIJ. Itu untuk memantau masa panen dan masa tanam petani. Ujungnya agar stabilitas pasokan gabah atau beras tetap terjaga. Sebab, stok beras diprediksi bertambah pada November dan Desember.
Selengkapnya baca Koran Radar Jogja Edisi Senin Wage 8 Jli 2019
www.radarjogja.jawapos.com
www.radarjogja.co
