Listen

Description

Penerbang Terkuat, Begitulah Seharusnya Engkau! (Tafsir surat Adz Dzariyat)
. Surat ini diawali dengan sumpah Allah dengan angin yang berhembus sangat kuat, awan yang mengandung air hujan, kapal-kapal yang dipermudah dalam pelayarannya, dan malaikat yang memiliki beragam urusan. Sumpah tersebut berisi kepastian dan kebenaran hari pembalasan. Selanjutnya, Allah pun bersumpah dengan pernyataan adanya garis edar bintang. (Sesuatu yang sangat mengagumkan karena di waktu itu Qur’an sudah menyatakan adanya peredaran bintang). Allah menyatakan bahwa kaum kafir berbeda pendapat tentang Rasulullah yang dengannya menjadi berpaling dari Rasulullah dan Qur’an, dan oleh karenanya mereka menjadi terkutuk sebagai orang yang berdusta. Logikanya adalah bahwa ketika seseorang berpaling, maka dalam keberpalingannya tersebut dia akan terus menyampaikan alasan-alasan pengingkaran yang dusta.

Orang kafir tersebut seperti di surat yang sebelumnya, tidak percaya dengan hari pembalasan dan dijawab sebagaimana sudah sering kita dengar, bahwa di hari itu orang bertakwa akan menjadi penduduk surga lengkap dengan kemuliannya dan sebaliknya orang kafir akan menjadi penghuni surga penuh siksa.

Orang bertakwa itu setidaknya dalam surat ini disebutkan sebagai:

-Mereka mengambil apa yang menjadi hak mereka dari pemberian Tuhan dengan tidak berlebihan atau serakah

-Sedikit tidur di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun

,Di dalam harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta ataupun yang tidak meminta

Sesungguhnya Allah memberikan tanda-tanda kekuasaannya bagi orang yang yakin dan memperhatikan, baik yang ada di bumi atau bahkan di diri kita. Tanda-tanda ini akan menjadikan untuk selalu tafakkur akan ciptaan Allah, sesungguhnya ulama memberikan nasihat bahwa tafakkur itu lebih mulia dari 60 tahun beribadah. Betapa hebatnya?

Di bagian selanjutnya Allah menceritakan kemuliaan Ibrahim dalam memuliakan tamunya, tamu tersebut tidak dikenal oleh Ibrahim, namun Ibrahim dengan serta merta menyuguhkan daging sapi bakar, namun tidak dimakan oleh para tamu tersebut. Hingga sang tamu menceritakan kabar gembira akan datangnya kehamilan bagi istrinya yang sudah tua dan diyakini mandul, yang mana kelak akan melahirkan anak yang alim, yaitu Ishak.

Sekali lagi melalui cerita tamu Ibrahim tersebut, diceritakan tentang sejarah umat terdahulu seperti kaum Luth, kaum Musa dan Fir’aun, kaum ‘Ad, kaum Samud, dan kaum Nuh. Dalam penjelasan tentang Nuh disampaikan betapa Allah menjadikan bumi sebagai hamparan (sebagaimana sering diceritakan di khutbah, mungkin ayat ini menjadi pembukti bahwa bumi itu bundar yang dengan demikian menyalahkan pendapat para ilmuan non muslim waktu itu yang berpendapat berbeda).

Selanjutnya Allah seolah memperkuat, memperteguh, kepada Rasulullah, bahwa setiap Rasul yang diturunkan pasti akan dianggap tukang sihir atau gila oleh umatnya. Rasulullah diminta terus memberikan peringatan dan bahkan penciptaan jin dan manusiapun tidak lain hanya menyembah Allah, serta oleh karenanya Allah tidak menghendaki apapun dari makhluknya.Allah-lah Yang Maha Memberi Rezeki dan Yang Maha Mempunyai kekuatan yang kokoh, maka tiadalah orang dzalim kecuali siksa sebagaimana kecelakaan bagi orang-orang kafir pada hari yang diancamkan kepada mereka, seperti sumpah Allah di awal surat ini.

Dengan gambaran angin yang sangat kuat dalam menerbangkan materi-materi yang kuat itu pulalah seolah Allah memberi petunjuk kepada Rasulullah untuk tetap berdakwah meski banyak rintangan, seolah untuk menjadi angin yang siap menjadi penerbang apapun dengan keyakinan kepada Allah.

Dari apa yang disampaikan oleh Habis Syauqi Al Haddad dari kitab Ibn Katsir.

Semoga bermanfaat. Amien.

Sumber👉🏼https://www.kompasiana.com/cakusma/penerbang-terkuat-begitulah-seharusnya-engkau-tafsir-surat-adz-dzariyat_55115b4ba333110046ba7d47