Listen

Description

Putu Wijaya memang lebih dikenal sebagai orang teater, tapi sesungguhnya beliau adalah seniman dan sastrawan yang serba bisa. Saya selalu menyukai cerpen-cerpen Pak Putu. Kalimatnya sederhana namun mendalam. Tidak berbahasa meliuk-liuk, jarang pula menggunakan diksi yang asing apalagi sulit. Kekuatan cerpen-cerpen beliau justru ada dalam dialog-dialognya yang banal dan jenaka, tetapi dapat menggambarkan dengan jelas karakter tokoh-tokohnya. Sekalipun begitu, tak sedikit pun mengurangi kekritisannya. Selalu ada pesan yang ingin disampaikan, selalu ada kesan yang ditinggalkan. Kebanyakan tokoh utama cerpen-cerpennya adalah seorang lelaki tua, karakter yang sebenarnya menggambarkan dirinya sendiri. Seringkali karakter itu bernama Pak Amat. Lantas ada juga istrinya, Bu Amat, dan anak mereka Ami. Sesekali Pak Putu juga menjadikan putranya, Taksu sebagai karakter dalam cerpennya.