Di sebuah bangunan mal yang terbengkalai bekas terbakar sering terdengar suara-suara ganjil, seperti keluhan dan tangisan. Semua mafhum, suara-suara itu berasal dari alam ghaib, dari mereka yang pernah menjadi korban pembakaran massal. Sampai suatu hari, suara-suara itu menjelma menjadi sosok manusia api. Semakin hari, jumlah mereka semakin banyak. Rupanya mereka menuntut keadilan. Sukab adalah Camat di wilayah bangunan itu berada. Simak plot twist di akhir cerita. Cerpen ini ditulis tepat setahun setelah tragedi Mei 1998. Untuk mengenang betapa peristiwa kerusuhan besar itu sejatinya adalah sebuah rancangan jahat orang-orang keji yang hingga kini belum terungkap. Saya merekam ini setahun lalu, masih belum paham untuk menyesuaikan narasi dengan intonasi. Harap maklum.