Listen

Description

Ini cerpen terakhir dari rangkaian cerpen asal Korea Utara yang saya bacakan di sini. Berkisah tentang kematian Pemimpin Besar Korea Utara, Jenderal Kim Il Sung pada tahun 1994. Kematian sang pendiri negara yang teramat dicintai oleh segenap rakyatnya itu sangatlah mendadak. Ia meninggal karena serangan jantung dan stroke. Meskipun sebenarnya, usianya memang sudah tua dan ia sudah lama mengidap diabetes dan sakit jantung. Berita kematiannya disebarkan melalui radio-radio nasional setelah sebelumnya disembunyikan selama 34 jam berdasarkan kepercayaan Konghucu untuk memberikan waktu berduka bagi keluarga. Seantero negeri amat berduka bahkan tidak dapat memercayainya. Bun Nyo, seorang nenek penjaga bendungan sekaligus penanam bunga adalah salah satu yang bahkan menolak mentah-mentah kabar itu. Baginya Kim Il Sung seperti Dewa yang akan selalu menjaganya dan tidak mungkin dapat meninggal. Demi membuktikan keyakinannya, ia berjalan kaki ke Pyongyang untuk menemui sang pemimpin langsung. Kim Jong Il, putra sekaligus penerus Kim Il Sung menetapkan masa berkabung selama 10 hari 10 malam.