Malioboro bukan titik pusat, bukan pula garis penghubung. Kehadirannya dari dan bersama lingkungan sekelilingnya sebagai sebuah peta. Kita dapat berangkat dari mana saja dan kemana saja. Tidak ada ujung dan pangkal yang membuat kita beranggapan bahwa yang satu lebih dari lainnya. Tidak ada pula awal maupun akhir, karena kapanpun kita berada, kita selalu memulainya di simpang garis perjalanan. Demikianlah, Malioboro adalah gerak melata yang tidak henti menyebar meluas, membentuk teritori, termasuk membentuk kembali teritorinya.
Sejarah Malioboro dan wujudnya sekarang bukanlah dilatarbelakangi suatu ide besar. Sebaliknya, gerak perwujudan yang nampak dari keseharian di sana adalah ide besar Malioboro. Seorang bijak pernah mengatakan: “Memori adalah real namun tidak aktual, ideal namun bukan abstrak”. Tidak ada telapak yang dapat dilihat atau ditunjuk, semua hanya menyisakan jejaknya. Bahkan keberadaan jejak-jejak tersebut tidaklah berlangsung lama, sebab tergantikan oleh lapis jejak berikutnya.
Republik Imajiner Malioboro (RIM) Podcast, ingin bercerita tentang jejak-jejak tersebut. Bukan didasari pada kekhawatiran hilangnya jejak-jejak tersebut. Bukan pula berisi mantra puja puji yang berharap munculnya jejak masa lalu di masa kini atau nanti. RIM Podcast bercermin pada nyali dan ketulusan Malioboro sendiri yang selalu mendorong munculnya beragam potensi dan membuka beragam kreasi. Desir angin yang syahdu hingga bau pesing di sudut gang. Kulit kasar legam terbakar matahari para kuli panggul hingga halus mulus kulit para penari. Nasi kucing terbungkus kertas koran hingga nasi yang tersaji a la fine dining. Bangunan megah bersejarah yang berusia ratusan tahun hingga bangunan yang menempel di dinding sebuah toko yang besok mungkin sudah tidak ada lagi. Pepohonan yang dulu ada dan hingga kini ada atau tiada. Sayup tembang yang dilantunkan indah hingga suara meracau seorang pemabuk di malam hening. Semua sekedar menyebut beberapa dari tidak terbilangnya semesta hasrat Maliboro yang selalu berkata sambung: “…dan..dan…”.
Republik Imajiner Malioboro (RIM) Podcast tidak berambisi membicarakan semuanya. Namun bila setelah mendengarkan Anda kemudian berkreasi dalam wujud apapun, bahkan tidak harus tentang Malioboro. Sudah cukuplah bagi kami.
Selamat mendengarkan.