Abhidhamma adalah Ajaran yang melebihi dan berbeda dengan Dhamma yang ada di Sutta Piṭaka (Dhammātirekadhammavisesaṭṭhena, Dhs.A.2) --melebihi dan berbeda dalam hal metode penjelasan dan analisanya. Dhamma yang dijelaskan di Sutta Piṭaka dijelaskan dengan cara yang berbeda di Abhidhamma. Abhidhamma juga disebut sebagai paramattha desanā atau ajaran hakiki karena hanya membicarakan realitas-realias hakiki, yaitu realitas yang mempunyai karakteristik individual (sabhāva lakkhaṇa). Realitas seperti ini adalah realitas yang benar-benar eksis, dengan karakeristik individual yang sama dimana pun dan di siapa pun!
Di dalam Sutta Piṭaka, Buddha menggunakan bahasa-bahasa konvensional seperti saya, kamu, deva, brahmā, kereta dll yang sesungguhnya tidak eksis karena tidak mempunyai karakteristik individual. Bahasa-bahasa konvensional tersebut hanyalah merupakan konsep yang terbentuk karena menggabungkan banyak hal menjadi satu (samūhekaggahana); tidak hanya menggabungkan komponen-komponen pembentuknya melainkan juga menggabungkan masa-lalu, masa depan dan masa sekarang. Inilah mengapa batin yang belum berkembang kebijaksanaannya terjebak pada paham kekekalan! Batin seperti itu memahami sesuatu sebagai hal yang tidak berubah dari masa lalu, masa sekarang dan bahkan di masa depan nanti. Selama kebijaksanaan tidak bisa merealisasi ketidak-kekalan dari segala sesuatu di alam semesta ini maka proses pencerahan menjadi musthil untuk didapat. Untuk itulah maka pengetahuan Abhidhamma menjadi sangat penting dan membantu kita untuk memahami fenomena secara objektif. Hal ini karena di dalam Abhidhamma, Buddha mengajarkan realitas-realitas yang benar-benar eksis, baik yang berkondisi maupun yang tidak. Dengan memahami karakteristik individual dari fenomena-fenomena yang berkondisi maka kita mendapatkan panduan untuk merealitsasi ketidak-kekalan dari fenomena, baik fenomena batin maupun fenomena materi. Panduan seperti ini sangatlah penting untuk latihan meditasi kita karena memberikan arah dan membatasi kita supaya tidak jatuh ke dalam pandangan-pandangan yang salah!
Kelas Abhidhammatthasaṅgaha kali ini adalah kelas yang terakhir untuk Kelas tentang Kesadaran (Citta). Dengan berakhirnya penjelasan tentang citta maka diharapakan semua siswa bisa lebih memahami batin mereka sendiri (internal) dan tentu saja juga batin mahluk lain (eksternal). Keduanya, batin internal dan batin eksternal, mempunyai sabhāva lakkhaṇa yang sama dan dengan demikian akan lebih mudah buat kita untuk menghormati dan mengasihi mereka. Seperti halnya kita yang menginginkan kebahagiaan dan terhindari dari penderitaan dan kesulitan maka demikian pula lah keinginan dari semua mahluk di alam semesta ini. Dengan pemahaman seperti ini maka kehidupan akan menjadi lebih indah karena semua mahluk saling menolong dan menghindari permusuhan, pertengkaran dan peperangan. Kelas akan diliburkan selama satu bulan dan setelah itu akan dilanjutkan dengan membahas bab-bab berikutnya dari buku Abhidhammatthasaṅgaha.
Sampai jumpa di semester depan!
Selamat menikmati!
Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma
Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS).
Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies.