AD HOMINEM
Matius 13:53-56 (TB) 53 Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Ia pun pergi dari situ. 54 Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? 55 Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? 56 Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
Ajaran Kristus begitu menakjubkan sangat argumentatif disertai dengan mujizat yang tidak terbantahkan. Memang ajaran-Nya sangat menakjubkan tidak seperti para ahli Taurat. Di beberapa kesempatan Ia mengajar ada catatan mengatakan sbb: Matius 7:28-29 (TB) 28 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, 29 sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Markus 1:21-22 (TB) 21 Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. 22 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
Ketika di kampung halamannya Nazaret mereka yang mendengar pengajaran-Nya tidak dapat membantahnya sehingga mereka menyerang pribadi. Perhatikan kalimat yang keluar dari mulut mereka yang menolak Kristus, "Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? 56 Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
Di zaman now, ada saja orang yang menyerang pribadi karena tidak dapat membantah argumen orang lain. Ini yang dinamakan "Ad Hominem".
Ad hominem (bahasa Latin dari "tertuju pada orangnya"), merupakan singkatan dari argumentum ad hominem, adalah sebuah strategi retorikal ketika seseorang menyerang kesalahan tulis, kesalahan istilah, kesalahan pemilihan kata, karakter, motif, atau beberapa atribut dari orang yang membuat argumen ketimbang menyerang substansi dari argumen itu sendiri. Penalaran ad hominem biasanya dipandang sebagai kesesatan logika atau bisa juga sebagai suatu bentuk cacat logika ketika lawan debat kita atau lawan bicara kita menyerang hal-hal di luar substansi dari tujuan utama sebuah debat maupun pembicaraan itu sendiri ataupun justru menyerang kepribadian kita. Hal itu bisa meliputi gender, jenis kelamin, orientasi seksual, suku, ras, agama, warna kulit, bentuk mata, dan lain semacamnya sehingga debat menjadi tak substansial serta cenderung menjadi perundungan, penghinaan, caci maki dan penghujatan.
Sehubungan dengan ad hominen sebenarnya Kristus pernah menyinggung dan melarang orang yang melakukan sejenis ad hominem. Matius 5:22 (TB) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Kita harus hati-hati dengan ucapan kita karena harus dipertanggungjawabkan. Matius 12:36-37 (TB) 36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. 37 Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum." (CS)