ADAKAH YANG SALAH DENGAN DOA YABES?
1 Tawarikh 4:10 (TB) Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Kata "Berseru" di ayat ini 1 Tawarikh 4:10 dari kata Ibrani: קרא
qara artinya to call out (memanggil), to cry out (berseru), to proclaim (memproklamasikan). Di tengah penderitaannya Yabes berseru atau berteriak kepada Allah yang disembahnya. Adalah hal yang umum ketika orang beragama mengalami kesusahan, kesulitan dan penderitaan, mereka berseru kepada Allahnya dan mengharapkan pertolongan-Nya dan berkat-berkat-Nya. Sedangkan secara umum kata "Doa" memakai kata Ibrani: פּללpâlal artinya pray atau berdoa, memanjatkan doa. (1 Taw 17:25).
Sebenarnya yang lebih tepat adalah seruan Yabes bukan Doa Yabes. Jika kita menyebutnya Doa Yabes, konotasinya doa Yabes, doa yang harus diberi perhatian khusus padahal hal yang biasa jika seorang beragama dalam keadaan sulit berseru kepada Allahnya. Pencobaan dan penderitaan adalah yang biasa atau umum dialami semua orang. 1 Korintus 10:13 (TB) Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Sedangkan Doa yang harus diajarkan dan harus diberi perhatian khusus dan serius adalah "Doa Bapa Kami". Karena Doa Bapa Kami secara eksplisit memang diajarkan oleh Tuhan Yesus ketika Ia mengajar murid-murid-Nya tentang Doa. Lukas 11:1-2 (TB) 1 Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." 2 Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu.
Doa Bapa kami bukan saja formula doa tapi berisi formula kehidupan yang kita harus terapkan.
Dalam doa Yabes, terdapat kalimat, “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah” (1Taw. 4:10). Betapa berbahayanya kata “berlimpah-limpah” dalam ayat ini jika tidak dipahami dengan pengertian yang benar. Sebenarnya dalam teks aslinya, kata “berlimpah-limpah” itu sendiri tidak ada. Kata ini dalam bahasa Indonesia bisa mengesankan bahwa orang percaya berhak atau diperkenan meminta kepada Allah agar diberi secara “berlimpah-limpah” atau banyak atau bisa juga berkonotasi “berlebih.” Ini bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Yesus, Yohanes Pembaptis dan para rasulnya. Lukas 3:14 (TB) Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu." 1 Timotius 6:8 (TB) Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
Jika kata “berlimpah-limpah” salah dipahami—dan memang pada umumnya sudah salah dipahami oleh banyak orang Kristen—hal itu dapat merusak bangunan iman Kristen yang benar. Oleh sebab itu, seharusnya orang percaya Perjanjian Baru memberi fokus kepada Doa Bapa Kami, bukan doa Yabes. (CS)