AKU TIDAK TAHU APA YANG AKU PERBUAT
Roma 7:15-18 (TB) 15 Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. 16 Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik. 17 Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku. 18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.
Kata kerja 'Perbuat" ayat 15 dan ayat-ayat lainnya: κατεργάζομαι katergazomai artinya: to effect by labor (efek dari kerja), achieve (mencapai), work out (berhasil), bring about (melaksanakan). Katergazomai terdiri dari dua kata: kata and ergazomai. "Kata" artinya: down from (turun dari), through out (melalui), according to (Menurut), toward (kearah).
Ergazomai artinya: to work fully (bekerja penuh) i.e. Accomplish (mencapai); by implication (dengan implikasinya), to finish (menyelesaikan), fashion (membentuk).
Kata katergazomai adalah kata kerja bentuk present (sekarang). Jadi apa yang diperbuat itu adalah akibat dari yang ada di dalam diri kita. Di dalam diri kita ada kodrat dosa (sinful nature) maka akibatnya yang kita lakukan cenderung perbuatan dosa. Ini yang oleh rasul Paulus disebut "apa yang aku perbuat, aku tidak tahu". Sebenarnya Paulus ingin melakukan apa yang baik tetapi ada kekuatan dari dalam dirinya yang bekerja sehingga ia melakukan apa yang ia tidak kehendaki.
Itulah sebabnya keselamatan yang dari Tuhan disebut proses theosis atau proses pengilahian dari manusia berkodrat dosa menjadi manusia berkodrat ilahi. Sejalan dengan proses theosis kita juga masuk dalam proses pemuridan dimana kualitas manusia batiniah kita ditingkatkan sehingga kita bisa membedakan mana kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan dan yang sempurna. Proses ini berlangsung terus-menerus seumur hidup sampai satu titik kita bukan saja tidak berbuat dosa lagi tetapi tidak bisa lagi berbuat dosa. (1 Yoh 3:9). Karenanya kita harus memberi diri untuk dididik hingga kita bisa mengambil bagian dalam kekudusan-Nya. Ibrani 12:10 (TB) Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
Janganlah putus asa jika kita dihajar-Nya karena kita ini anak-Nya.
Ibrani 12:5-6 (TB) 5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; 6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (CS)