APA YANG BERNILAI
Matius 16:24-27 (TB) 24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. 25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. 26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? 27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
Masih saja ada orang yang tidak memahami kalimat Kristus in: Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?
Yang lebih celaka adalah ada orang yang menghilangkan nyawa orang lain demi mendapatkan hartanya. Sekarang ini sedang viral seorang yang membunuh rekan kerjanya setelah memaksanya untuk menstransfer uang ke rekeningnya. Lalu membuang mayatnya di bawah kolong jembatan jalan toll. Tragis dan biadab sekali tindakannya itu.
Banyak orang mengejar uang sebanyak-banyaknya dengan mengabaikan kehidupan kekal-nya. Ia tidak peduli perilakunya apakah baik atau jahat, benar atau salah. Padahal apa yang kita kumpulkan itu akan kita tinggalkan. Perilaku ini adalah perilaku orang kaya yang bodoh. Lukas 12:20-21 (TB) 20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
Kehidupan kekal itu tidak bernilai. Tidak bisa dihargai berapa pun. Jika kita punya uang satu miliar mungkin saja besar bagi sebagian orang tetapi kecil bagi sebagian kecil orang. Hidup kekal itu tidak ternilai bagi siapa pun dia. Sekalipun kita memiliki dunia ini tetapi jika kita berakhir di neraka kekal, apa gunanya harta yang kita miliki. Kita harus mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya karena itulah yang bernilai kekal. (CS)