ASMARA BERDARAH
2 Samuel 11:14-15 (TB) 14 Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria. 15 Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati."
Raja Daud terlibat asmara berdarah dengan Batsyeba Apa itu Asmara berdarah? Perselingkuhan Daud dengan isteri prajuritnya membawanya kepada pembunuhan berencana yang dilakukan secara halus dan rapih. Uria suami Batsyeba akhirnya gugur di medan perang. 2 Samuel 11:16-17 (TB) 16 Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa. 17 Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, maka gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.
Tindakan keji itu akhirnya terbongkar. 2 Samuel 12:9-10 (TB) 9 Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon. 10 Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
Itulah noda hitam sejarah kehidupan Daud raja Israel yang terkenal itu. Asmara berdarah ternyata masih terjadi di zaman now. Kisah perselingkuhan yang berakhir dengan kematian. Yang menyedihkan, sang korban adalah orang yang lemah dan pelakunya adalah orang yang berkuasa. Baru-baru ini seorang ajudan tewas di tangan seorang jendral yang diduga ada aroma perselingkuhan yang menjadikan peristiwa itu asmara berdarah.
Jika kita mengingat betapa tragisnya akibat perselingkuhan mungkin kita akan berpikir seribu kali melakukannya. Raja Daud sangat menyesali perbuatannya. Hal itu ia tuangkan dalam mazmurnya. Mazmur 51:1-3 (TB) 1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud, (51-2) ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba. (51-3) Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! 2 (51-4) Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! 3 (51-5) Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. (CS)