BERANI MENOLAK PERINTAH
Ibrani 11:23-24 (TB) 23 Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja. 24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun.
Orang tua Musa berani menolak perintah raja Firaun. Perintah seorang raja seharusnya tidak bisa ditolak. Jika ditolak akan menuai konsekuensi logis. Bagaimana jika perintah itu tidak benar? Orang tua Musa tidak takut dengan perintah raja Firaun yang memerintahkan membunuh bayi orang Ibrani yang baru lahir apa pun resikonya. Mereka bukan saja tidak takut perintah raja mereka juga berikhtiar menyelamatkan anak mereka hingga akhirnya anak mereka diadopsi oleh puteri Firaun menjadi puteranya.
Orang percaya harus berani menolak perintah siapa pun jika perintah itu tidak benar dan bertentangan dengan Firman Tuhan apa pun konsekuensinya.
Dalam suatu kesempatan Jenderal Timur Pradopo yang waktu itu menjabat sebagai kapolri mengatakan "Bawahan harus berani menolak perintah atasan yang tidak sesuai norma dan ketentuan".
Ternyata anggota polri punya hak dan kewajiban untuk berani menyampaikan penolakan terhadap perintah atasan yang bertentangan dengan norma dan ketentuan yang berlaku.
Tragedi terbunuh nya Brigadir J tidak akan terjadi jika seandainya ajudan yang mengeksekusi mengerti kebenaran ini. Apakah kita sungguh-sungguh telah memahami kebenaran ini? (CS)