BERDIAM DI ANTARA KITA
Yohanes 1:14 (TB) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Kristus adalah Firman Allah yang menjadi manusia yang berdiam di antara manusia dengan segala kemuliaan-Nya. Kata "Berdiam" dari kata Yunani: σκηνόω skénoó artinya: to dwell as in a tent (tinggal di dalam kemah), encamp (berkemah), have tabernacle (berkemah atau bertabernakel), to occupy as a mansion (menempati sebuah rumah mewah). Metaphorically of the human body, in which the soul dwells as in a tent, and which is taken down at death (Secara kiasan, tubuh manusia, tempat jiwa berdiam seperti dalam sebuah kemah, dan yang diturunkan sewaktu mati)
Sebenarnya di PL (Perjanjian Lama) secara propetik sudah dinyatakan Allah berdiam di tengah umat-Nya. Keluaran 25:8-9 (TB) 8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. 9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."
Baru pada zaman PB (Perjanjian Baru) hal itu digenapi oleh Kristus: Allah benar-benar berdiam di antara kita. Dia adalah Imanuel, Allah beserta kita. Kita yang ada di dalam Dia selama di dunia akan bersama dengan Dia di keabadian. Untuk itu: 1 Yohanes 2:6 (TB) Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. (CS)