BERDUKACITA BERHARI-HARI
Nehemia 1:3-4 (TB) 3 Kata mereka kepadaku: "Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar." 4 Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit,
Nehemia yang pada waktu itu ada di puri Susan (Neh 1:1) mendengar Khabar tentang Yerusalem yang temboknya menjadi reruntuhan, menjadi sangat sedih dan berdukcita. Nehemia 1:4 (AYT) Ketika aku mendengar perkataan ini, aku duduk dan menangis, dan berkabung selama berhari-hari. Aku berpuasa dan berdoa di hadapan Allah semesta langit.
Nehemia itu Juru minuman raja Artahsasta. (Neh 1:11). Kesedihan Nehemia tidak bisa ia sembunyikan. Padahal itu belum pernah terjadi Dan resikonya ia bisa dihukum mati. Tentunya in bukan saja membahayakan karirnya tetapi juga nyawanya.
Nehemia 2:1-2 (TB) 1 Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja, 2 bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut.
Tuhan menolong Nehemia untuk mewujudkan kerinduannya membangun tembok Yerusalem yang sudah runtuh itu melalui raja Artahsasta.
Nehemia 2:3-9 (TB) 3 Jawabku kepada raja: "Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?" 4 Lalu kata raja kepadaku: "Jadi, apa yang kauinginkan?" Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit, 5 kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali." 6 Lalu bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di sampingnya: "Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah engkau kembali?" Dan raja berkenan mengutus aku, sesudah aku menyebut suatu jangka waktu kepadanya.
7 Berkatalah aku kepada raja: "Jika raja menganggap baik, berikanlah aku surat-surat bagi bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku lalu sampai aku tiba di Yehuda. 8 Pula sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman raja, supaya dia memberikan aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng Bait Suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang akan kudiami." Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku. 9 Maka datanglah aku kepada bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat dan menyerahkan kepada mereka surat-surat raja. Dan raja menyuruh panglima-panglima perang dan orang-orang berkuda menyertai aku.
Apakah kita punya hati seperti Nehemia mendengar tembok Yerusalem yang runtuh?. Apakah kita terbeban dengan jiwa-jiwa yang terhilang? Kita harus punya hati misi seperti Yesus. Lukas 19:10 (TB) Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Apakah kita seperti anak Sulung yang justru marah karena adiknya yang terhilang ditemukan? Lukas 15:28 (TB) Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
Si Sulung punya hati ragi Farisi. Lukas 15:1-2 (TB) 1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. 2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."
Matius 5:4 (TB) Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Biarlah kita memiliki rasa dukacita seperti Nehemia dan Paulus yaitu dukacita yang dikehendaki Allah. 2 Korintus 7:10 (TB) Sebab dukacita menurut kehendak Allah