Listen

Description

BUKAN URUSAN TUHAN
Lukas 12:13-14 (TB) 13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." 14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"

Ada seorang yang mau "menyeret" Yesus untuk terlibat dalam urusan warisan. Yesus menolak menjadi hakim untuk urusan harta warisan. Ia memang Hakim yang adil. (2 Tim 4:8). Ia bukannya tidak peduli dengan kebutuhan jasmani umat-Nya. Tetapi jangan sampai urusan jasmani menyita habis waktu dan tenaga kita sehingga kita lupa urusan yang terpenting yaitu menyangkut nasib kekal kita. Padahal kita ini bukan dari dunia ini. (Yoh 17:16). Ingat "You are not of world". Rumah kita yang sesungguhnya adalah di LB3 (Langit Baru Bumi Baru) bukan di bumi ini. Jangan sampai soal warisan kita bermusuhan dengan saudara kandung. Keinginan memiliki lebih banyak membuat kita serakah. Lukas 12:14-15 (TB) 14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" 15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Pada akhirnya meskipun kita memiliki banyak harta ketika kita meninggal semua yang kita miliki akan kita tinggalkan. Lukas 12:20-21 (TB) 20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Kita harus memiliki harta abadi sewaktu kita hidup di bumi ini. Harta abadi kita adalah Tuhan itu sendiri. Tuhan itulah harta abadi kita. Berusahalah mendapatkan Tuhan seperti seorang yang menemukan harta terpendam. Matius 13:44-46 (TB) 44 "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. 45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." (CS)